Monday, July 26, 2010

PASPOR SI PENGELANA

Menguji hard disk eksternal Western Digital.
  Bila berkelana ke luar negeri, paspor adalah sebuah keharusan. Dengannya, identitas dan keamanan kita akan terjamin. Dalam makna yang berbeda, ada sebuah paspor yang diciptakan oleh Western Digital (WD), perusahaan solusi penyimpanan digital asal California, Amerika Serikat. My Passport Elite namanya.   

Sementara pada paspor beneran yang dilindungi adalah identitas pribadi, pada “paspor” buatan WD yang dilindungi adalah data, dokumen, atau informasi digital lainnya. Sesuai dengan namanya, Passport Elite memang ditujukan untuk personal yang ingin menyimpan berbagai data serta dokumen digitalnya ke sebuah penyimpanan eksternal yang mungil dan langsing. Tubuhnya yang bercorak metal itu memang kecil. Tapi kapasitasnya tak selangsing ukurannya. Unit yang diuji oleh iTempo memiliki kapasitas 500 gigabita(GB). Saat hard disk ini dicolokkan ke port USB, ia akan otomatis meminta kita menginstal driver. Setelah itu, komputer akan segera membacanya sebagai sebuah drive baru. Paspor elite ini memiliki dimensi 5 x 3,1 x 0,6 inci dengan bobot sekitar 181 gram. Ia memiliki tiga variasi kapasitas simpan, yaitu 250GB, 320GB, dan 500GB. Versi 500 GB adalah varian yang terbaru, yang diluncurkan WD belum lama ini. Selain itu, pilihan warnanya terdiri atas abu-abu, perunggu, ceri, dan biru. Aksesori yang ditambahkan WD untuk pemiliknya adalah sebuah kabel data USB dan sebuah dock. Keberadaan kabel data sudah lumrah. Tapi dock? Rasanya mubazir. Ada dua alasan kami. Pertama, untuk mendudukkan si paspor ke dalam dock mesti hatihati bila tak mau merusak panel konektornya. Kedua, dock ini membutuhkan ekstra tempat bila kita ingin membawa- bawa paspor elite ke mana saja. Tak praktis. Sejumlah situs berita yang pernah melakukan pengujian terhadap Passport Elite mendapati sebuah “pintu” geser untuk menutupi port USB. Pintu ini berguna untuk melindungi port itu dari debu dan sebagainya. Tapi, pada versi 500 GB yang diuji iTempo, penutup ini ditiadakan. Sayang sekali. Selain mudah dalam menyimpan data, perkakas ini mudah melakukan back up data. Paling tidak dibutuhkan tiga langkah untuk memulai proses backup data. Sebelumnya peranti lunaknya akan “membaca” berkas yang ada di komputer, termasuk volumenya. Setelah itu, kita bisa mengklik folder atau berkas mana saja yang akan di-back up. Lalu klik Start. Berkas yang di-back up bisa dikembalikan ke komputer, ke tempatnya semula cukup dengan mengklik Retrieve. Tapi kami mendapati waktu yang diperlukan untuk melakukan back up agak lama. Untuk melakukan back up data e-mail sebesar 23 megabita saja, ia membutuhkan waktu hampir 15 menit. Namun kemampuan perangkat berbanderol Rp 1 juta ini dalam menyalin data terbilang cepat. Untuk mentransfer data 2 gigabita (berupa foto, berkas musik digital, maupun dokumen) bisa dilakukan dalam waktu sekitar 3 menit.
L DEDDY SINAGA
Koran Tempo Edisi 27 07 2010

No comments:

Post a Comment