Suara Megawati mendadak tercekat, matanya berkaca-kaca. ''Saya sering mengadu kepada Allah, apa begitu hina perempuan dimata-Mu?'' katanya bergetar. Dengan wajah sendu, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini lalu mengeluhkan soal masih gencarnya penolakan terhadap presiden perempuan bahkan dari kalangan perempuan sendiri.
'' Padahal, pada Pemulu 2004, saya sangat berharap perempuan memilih saya," katanya. Tiga ratus orang yang memadati acara peluncuran buku Merdeka Bicara Mega di Golden Bllroom, Hotel Sultan di senayan, Jakarta pusat, Jumat pekan lalu, hening mendengarkan.
sumber: Majalah Tempo & Tempo interaktif.com
Baca selengkapnya di Majalah TEMPO edisi 15-21 Desember 2008
No comments:
Post a Comment